Rabu, 16 Desember 2009

Menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.

Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijriah, tepatnya kita akan memasuki bulan muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru hijriah, yakni tahun baru 1431 hijriah. Adalah tahun baru hijriah, yang mana penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti orang-orang non muslim merayakan tahun baru miladiyahnya.

Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.

Didalam tahun baru ini, kita senantiasa berusaha untu menjadi hamba Allah SWT yang taat akan perintahnya, dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhi segala larangannya. Dan bukanlah Allah SWT telah berfirman bahwa manusia adalah hambanya yang memiliki tugas untuk beribadah. Kalaulah ditahun-tahun lalu kita masih sering melakukan berbagai kekurangan, maka marilah kita kejar kekurangan-kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan, baik itu dalam beribadah, bekerja, bermasyarakat, dan berkreasi.

Dan jika dimasa-masa lalu masih banyak berbagai kemaksiatan yang kita lakukan, maka marilah kita ganti kemaksiatan itu dengan semangat memprbanyak amalan-amalan saleh. Kapan lagi kita memperbaiki diri, kalau bukan dimulai dari sekarang? Dan pantaskah kita menundanya? Padahal kita tidak tahu kapan kehidpan didunia ini berakhir?. Dan juga ingatlah!.......bahwa Allah SWT tidak menjadikan kehidupan didunia ini abadi, firmannya dalam alqur’an, surat al-anbya 34-35 : Artinya : Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad, maka jika kalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap bernyawa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada kamilah kamu sekalian dikembalikan. Ayat diatas sungguh sangat jelas menerangkan, bahwa kehidupan didunia ini tidak kekal, dan semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.

Jika demikian untuk apalagi kita berlama-lama dalam kubangan kemaksiatan, dan untuk apalagi kita menunggu hari esok untuk berbuat amalan soleh. Dan bukankah kita sudah tahu bahwa ajal manusia adalah rahasia Allah SWT semata. Firmannya dalam al-Qur’an menyatakan: Artinya : “Tiap-tiap umat memiliki batasan waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak akan mengundurkannya barang sesaatpun, dan tidak dapat pula memajukannya�. Dengan ayat ini kita dapat memahami bahwa umur kita akan terus berjalan seiring jarum jam berputar, dan “kesempatan� tidak akan pernah mengiringi putaran jarum jam, dan yang pasti “kesempatan itu� tidak akan pernah ada untuk kedua kalinya. Ini berarti umur kita bukannya semakin bertambah, tetapi sebaliknya dari tahun ketahun umur kita semakin berkurang.

Oleh sebab itu marilah kita isi hidup kta ini dengan memperbanyak amalan soleh, belajar dengan giat, bekerja dengan ikhlas, dan beribadah dengan hanya mengharap ridho Allah SWT semata. Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu beso pagi kita akan mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru hijriah, tetapi siapa tahu tahun depan kita akan mati.

Adalah satu riwayat yang menceritakan tentang anak Umar bin khotob, kembali pulang dari sekolahnya sambil menghitung tambalan-tambalan yang melekat dibajunya yang sudah usang dan jelek. Dengan rasa kasihan umar sang Amirul mu’minin sebagai ayahnya mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara, yang isinya minta agar beliau diberi pinjaman uang sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan supaya dipotong. Kemudian bendaharawan itu mengirim surat balasan kepada umar, yang isinya demikian : “wahai umar adakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan?, Bagaimana kalau engkau mati sebelum melunasi hutangmu?� Membaca surat bendaharawan itu, maka seketika itu juga umar tersungkur menangis, lalu beliau menasehati anakanya dan berkata : “Wahai anaku, berangkatlah kesekolah dengan baju usangmu itu sebagaimana biasanya, karna akau tidak dapat memperhatikan umurku walaupun untuk satu jam.� Sungguh, batasan umur manusia tidak ada yang mengetahuinya, kecuali hanya Allah SWT semata.

Oleh karna keterbatasan tersebut, dan karna rahasia Allah SWT semata, maka marilah kita pergunakan kesempatan hidup ini dengan meningkatkan taqwa kita kepadanya dan menambah semangat beramal ibadah yang lebih besar lagi. Kembali kepada masalah introspeksi diri dalam menyambut tahun baru hijriah, adalah sangat-sangat perlu bagi kita untuk berkaca diri, menilai dan menimbang amalan-amalan yang telah kita perbuat, penilaian dan penimbanagan ini bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar perbuatan kita. Tapi itu semua dilakaukan untuk mengendalikan semua bentuk amalan perbuatan yang hendak kita laukakan dengan penuh pikiran, pertimbangan, dan pertanggung jawaban. Sebab dan terkadang manusia yang tidak pernah bercermin diri bagaikan binatang liar yang terlepas dari jeratan, ia akan berlari dengan sekencang-kencangnya dan melompat dengan sekuat tenaga tanpa menghiraukan kalau itu akan mebahayakannya kembali. Manusia yang demikian akan berbuat sekehendak hatinya, tanpa berpikir dan pertimbangan, yang pada akhirnya ia akan terjatuh ditempat yang sama dan meratapi perbuatannya dengan berulang-lang kali, sungguh malang nasibnya jika setiap tahun ia harus terjatuh dan terjatuh lagi ditempat yang sama.

Ada satu sabda nabi yang mengutarakan tentang perbuatan yang tercela, adalah sebagai berikut : Artinya : “Tanda kecelakaan itu ada empat:

1. Tidak mengingat ingat dosa yang telah lalu, padahal dosa-dosa itu tersimpan disisi Allah SWT .

2. Menyebut nyebut segala kebaikan yang telah diperbuat padahal siapa pun tidak tahu apakah kebaikan kebaikan itu diterima atau ditolak.

3. Memandang orang yang lebih unggul dalam soal duniawi.

4. Memandang orang yang lebih rendah dalam hal agama. Allah SWT berfirman, aku menghendaki dia sedang dia tidak menhendaki diriku, maka dia aku tinggalkan.� Sungguh sangat malang dan tiada ungkapan bagi manusia yang ditinggalkan sang kholiq. Akan tetapi Allah SWT , maha bijaksana, sehingga ia tidak menghendaki hamba-hambanya terjerumus dalan kehancuran. Akan tetapi Allah SWT memberikan tuntunan hidup yang berupa agama Islam, yang didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang menuju kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Oleh sebab itu berbahagialah bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan perbuatan-perbuatan yang bijak. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya� ( HR Ahmad)� Adalah suatu tindakan yang bijak, jika manusia berbuat salah kemudian ia sadar dan memperbaiki kesalahannya dengan berbuat amalan yang baik dengan komitmen tidak akan mengulangi kesalahannya itu.

Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa :

1. Sebagai muslim yamg taat dengan ajaran tuhannya, hendaklah kita menyambut tahun baru hijriah ini dengan berbuat dan memperbaiki amalan-amalan kita ditahun lalu.

2. Dan hendaklah menyambut tahun baru ini dengan tidak seperti non muslim merayakan tahun baru miladiyahnya.

3. Hidup manusia semakin hari semakin berkurang, maka layaknya manusia yang taat pada tuhannya haruslah ia mempergunakan kesempatan hidupnya didunia ini dengan sebaik mungkin. Karna memang ajal manusia rahasia tuhan, dan jarum jam tidak akan pernah berbalik arah sudah sepantasnyamanusia itu memperbaiki dirinya.

Wallahu A'lam

Selasa, 10 November 2009


Idul Adha (atau di Malaysia dan Singapura, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah shalat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

«اَلْحَجُّ عَرَفَةُ»

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah. (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun beliau berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”).

Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman. Bukan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang ini. Apalagi Nabi Muhammad juga telah menegaskan hal itu. Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:

«عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللهِ e أَنْ نَنْسُكَ لِلرُّؤْيَةِ فَإِنْ لَمْ نَرَهُ وَشَهِدَ شَاهِدَا عَدْلٍ نَسَكْنَا بِشَهَادَتِهِمَا»

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka. (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”).

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan, untuk melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Jumat, 06 November 2009

Kiat Menjadi Unggul Tausyiah Aa Gym

Kiat Menjadi Unggul Tgl. publikasi: 7/4/2001 19:02 WIB eramuslim -Allah Ajja wa Jalla adl Dzat yg Maha Sempurna segala-gala-Nya Maha luas tak terbatas pengetahuan-Nya. Sangat pasti hanyaAllah-lah Dzat yg Maha Memiliki segala keagungan Kemuliaan dan Keunggulan. Sungguh beruntung bagi siapapun yg dikaruniai oleh-Nya potensi dan bakat utk unggul. Lebih beruntung lagi bagi siapapun yg di karuniai kemampuan utk mengoptimalkan potensi dan bakat sehingga menjadi manusia unggul dan prestatif. Namun betapa banyak pula orang yg cukup potensial tetapi tak menjadi unggul. Betapa banyak orang yg memiliki bakat terpendam dan tetap “terpendam” tak tergali krn tak tahu ilmu utk mengoptimalkannya.Padahal tiap orang pada dasar memiliki potensi utk unggul termasuk kita. Berikut ini beberapa kiat menjadi pribadi unggul dan prestatif.1. PERCAYA DIRI Bagi orang yg ingin memacu percepatan diri maka tak bisa tak waktu adl kuncinya. Sebab sesungguh waktu adl hidup kita. Orang bodoh adl orang yg diberi modal hidup berupa waktu kemudian ia sia-siakan. Ada tiga kelompok orang yg menggunakan waktu yaitu : Orang sukses yaitu orang yg menggunakan waktu dgn optimal salah satu ciri adl ia melakukan sesuatu hal yg tak di minati oleh orang gagal.Orang malang yaitu orang yg hari-hari diisi dgn kekecewaan dan selalu memulai sesuatu pada keesokan harinya.Orang hebat yaitu orang yg bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi orang hebat tak ada hari esok dia berkata bahwa membuang waktu bukan saja kejahatan tetapi suatu pembunuhan yg kejam.Karena mengetahui dan menyadari akan penting waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kehidupan ini. Oleh krn itu yg pertama dan utama yg harus dilakukan utk menjadi pribadi unggul adl pantang menyia-nyiakan waktu. Kita tak boleh melakukan sesuatu dgn sia-sia sebab semua yg dilakukan sangat pasti memakan waktu sedangkan waktu itu sangat berharga. Tidak mungkin kita melakukan yg sia-sia bukankah perbuatan mubadzir itu adl perbuatan syetanAllah SWT berfirman : “sesungguh pemboros-pemboros itu adl saudara-saudara syetan dan syetan itu sangat ingkar pada Tuhan-Nya”. Lihatlah hidup keseharian kita seringkali secara sadar atau tak telah melalaikan waktu. Aneh tak jarang setengah mati kita menjaga harta kita supaya tak hilang dicuri orang tapi jarang menjaga waktu agar tak dicuri dgn hal-hal yg sia-sia. Berapa banyak kita ngobrol sia-sia yg berarti dia telah mencuri waktu kita. Berapa ba waktu kita utk nonton TV yg tak semua acara mendidik kita agar lbh berhasil guna dan berdaya guna dan TV telah mencuri waktu kita. Maka mulai sekarang pantanglah kita menyia-nyiakan waktu tanpa faedah.Allah berfirman: “Sesungguh berintunglah orang-orang yg beriman yaitu orang yg khusu dalam sholat dan orang-orang yg menjauhkan diri dari yg tiada berguna”. Arti sholat yg terpelihara mutu khusu nama yg dilakukan oleh orang-orang yg benar-benar menjaga kualitas mutu sholat itulah yg beruntung.Jadi pastikan waktu yg digunakan hanya diisi utk memacu dan menempa kemampuan diri. Arti tiap jam tiap hari tiap minggu yg kita lalui harus selalu benar-benar full manfaat dan lbh yg orang lain lakukan. 2.SISTEM YANG KONDUSIF Sistem yg kita masuki itu akan sangat mempengaruhi percepatan diri kita salah dalam memilih sistem memilih lingkungan maka akibatnyapun akan segera kita rasakan. Maka barang siapa ingin memiliki percepatan diri yg baik utk menjadi unggul maka harus bisa mencari sistem dan lingkungan atau teman-teman yg berkualitas. Sistem yg memiliki keunggulan dari standar biasa lingkungan yg memuliakan perilaku yg terjaga teman yg memiliki kehalusan budi pekerti yg tinggi. Apa bila kita memasuki dalam sistem seperti ini maka imbas pada diri kita jua. Percepatan kita akan terkontrol utk menjadi unggul dan bermutu. Lembaga atau organisasi yg memiliki sistem yg unggul banyak yg telah membuktikan diri tampil dalam kehidupan bermasyarakat lbh maju dan lbh bermutu.Maka kalau ingin memiliki pribadi yg unggul tangguh dan prestatif pastikan utk tak salah dalam memilih pergaulan. Sebab salah dalam memilih pergaulan lingkungan salah dalam memilih sistem berarti telah salah dalam memilih kesuksesan. Ingatlah pepatah “Bergaul dgn tukang minyak wangi akan kebawa wangi bergaul dgn pandai besi akan kebawa bau bakaran”.3. BERDAYA SAING POSITIFDalam tiap kesempatan dan lingkungan kita harus memiliki naluri berdaya saing positif. Kalau tak pasti kita akan berat menghadapi hidup ini. Majalah “Panji” pernah memberitakan bahwa beberapa tahun lagi Universitas-Universitas luar negri seperti Oxford Harvard UCLA Stanford dan Universitas beken lai akan masuk ke Indonesia. Kenyataan ini akan membuat miris beberapa perguruan tinggi. Sikap ini nampak dipicu oleh kenyataan ada kesenjangan kualitas Perguruan Tinggi dalam negri dan Perguruan Tinggi luar negri. Bagi Perguruan Tinggi yg tak memiliki mental berdaya saing positif akan membuat mereka panik kalang kabut krn takut kesaingan. Melihat kenyataan yg sama atau lbh dari maka akan dianggap sebuah ancaman yg seolah-olah akan menghancurkanya.Namun bagi yg memiliki mental bersaing yg positif hal itu justru akan di tanggapi dgn senang hati seolah-olah dia mendapatkan sparing partner yg akan memacu lbh berkualitas lagi. Sebab mereka yg tak diberi pesaing kadang-kadang tak membuat mereka maju. Pepatah mengatakan bahwa “lebih baik menjadi juara dua di antara juara umum dari pada jadi juara satu dari yg lemah atau juara utama dari yg bodoh”. Karena yg terpenting bukan jadi juara tapi bagai mana cara kita memompa kemampuan optimal dalam menjalani kehidupan. Lebih baik juara dua di antara juara dari pada juara umum di antara yg kalah. Sahabat-sahabat sekalian kita janganlah sebel jika melihat orang lain lbh baik dari kita krn orang-orang yg suka iri hati sebel dongkol kepada prestasi orang lain biasa tak akan unggul. Berani bersaing secara sehat dan positif adl kunci menuju gerbang kesuksesan.4. MAMPU BERSINERGI .Steven R. Covey mencantumkan sinergi sebagai salah satu dari tujuh kebiasaan yg efektif. Dalam bersinergi atau berjamaah akan tercermin perbedaan nilai tiap individu yg kalau kita mampu mengelola akan melahirkan team work yg solid dimana nilai hasil akan jauh lbh besar lbh dahsyat atau lbh unggul dibandingkan kalau dilakukan sendiri-sendiri. Makin besar kekuatan sinergi dalam tiap kali berinteraksi dgn yg lain maka akan semakin besar pula kemampuan yg di hasilkan itulah diantara kunci menjadi unggul. Jadi kalau ingin menjadi unggul ni’mati hidup berjamaah krn seorang yg pintar jika bertemu orang yg pintar akan bertambah pintar. Untuk itu berjamaahlah tapi berjamaah yg positif krn berjamaah itu ada kala saling melemahkan dan saling melumpuhkan. Maka lakukanlah branchmarking ke institusi lain sebagai perbandingan dan ini sangat penting. Hal ini agar pemikiran kita terus berkembang tak mandek atau di situ-situ terus. Oleh krn itu jangan pernah meremehkan orang lain tiap bertemu orang harus jadi sarana perubahan dan penambahan wawasan kita. Jangan merasa pintar sendiri merasa yg terbaik yg terbagus maka sebenar kita telah menjadi yg terbloon.5. MANAJEMEN KALBUTidak bisa tak bagi pribadi yg ingin unggul dan prestatif maka dia harus mampu mengendalikan suasana hati krn orang itu tergantung suasana hatinya. Kalau hati merasa gembira maka dia gembira. Kalau hati sedang sedih maka sedih pula diri kalau hati lagi dongkol ngambek maka seperti itulah dirinya. Semua tergantung pada suasana hati maka bagi orang yg tak mampu mengendalikan/mengelola hati akan merasa repot dalam menghadapi hidup ini. Rosululloh SAW bersabda “ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik maka akan baiklah seluruh tubuh tetapi bila rusak niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama hati”{HR. Bukhari – Muslim}.Oleh : K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR

sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym

berdirinya OraWaras

dibuatnya komunitas orawaras ini sebetulnya tidak di sengaja...
pas waktu lead TV bareng ma temend-temend, lead nama artis ada yang di singkat-singkat kayak Ian Kasela vokalis band Radja itu kepanjangan dari Ian Kalimantan Selatan, dan yang laen-laen...
trus di pikir-pikir kayakna lucu juga kale ea kalo kita juga buat nama-nama singkatan gthu, makana trus kepikiran nama "orawaras" kepanjangan dari "Orang Watusari Asli".
dan dapat respon yang lumayan juga dari anak-anak...
dan low ditanya mulai kapan terbentuknya sebenarnya udah lama di pikirin ma pencetusnya yaitu "Pak Chonk" itu sekitar taon 2007-2008, pi baru kemaren tanggal 10 Oktober 2009 di fix kan menjadi nama paten untuk anak-anak dari desa Watusari Kec. Gunungpati Kab. Semarang...
itu dulu ajah dech tuk sekedar info,,,
lagian ni juga agy mo belajar ngeblog...
jadi maap low masih agak kurang gimna gthu...
sukses buat orawaras...